Kunci kesuksesan dan kegagalan seorang hamba Tuhan terletak pada pangilan Tuhan. Panggila itu membuat pelayan Tuhan dapat memahami anugrah Allah yang besar bagi dirinya. ; dengan demikian mereka dapat bertahan dan tak merasa malu dalam menghadapi berbagai pendertiaan. Dalam panggilan ini ada jaminan Providensia Allah bagi kehidupan kita.
Panggilan ini juga dapat membuat kita memahami siapa diri kita yang sebenarnya. Paulus berkata : “Hamba-hamba Tuhan itu ibarat bejana tanah liat ..” (2 kor 4:7-9); dan panggilan itu lah yang dapat membuat kita berarti, kuat, tegak dan terhibur dalam setiap penderitaan. Bapak gereja JohnChrysostom berkata “ Panggilan untuk mengerjakan pelayanan khusus bukan berasal dari manusia, malaikat atau penghulu malaikat, melainkan berasal dari Roh Kudus”, berdasrkan pernyataan ini maka Adam Clarke menegaskan : “ Jangan sembarangan menjabat tugas yang khusus ini, terkecuali dengan jelas mengetahui gerakan Roh Kudus. Jangan mengira diri sudah dilatih, lalu boleh menjabat tugas yang kudus ini. Ini merupakan kesalahan yang kaprah dan Tuhan dapat menghancurkan segala sesuatu yang dihasilkan atas rekayasa manusia”. Senada dengan A. Clarke diatas Luther berkata: “ Hendaklah peringatan keras ini diberikan meskipun mempunyai bakat, bagaimanapun hebatnya atau pendidikan yang bagaimanapun tingginya, jangan coba-coba menjabat tugas kudus ini kecuali mendapat panggilan dari Tuhan. “.
Jika Luther berkata bahwa orang yang melayani harus mendapat panggilan Tuhan, maka apa bukti seseorang mendapat panggilan Tuhan? buktinya adalah lahir baru. Ini menunjuk pada kehidupan yang konsisten dengan Firman, yang terwujud dalam kehidupan yang saleh, relasi dengan Allah, relasi dengan keluarga, orang tua, orang lain, pergaulan dengan lawan jenis. Yang kedua adalah mempunyai bukti panggilan dari Roh serta memiliki beban terhadap panggilan itu untuk melayabi dengan hati berkobar-kobar sebagaimana Yeremia, Pulus dan Timotius merindukan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan dan merasa memiliki (Possesion) sebagai amanat agung dari Allah.
Seorang hamba Tuhan adalah juru kunci, karena itu ia harus memiliki pengetahuan yang luas, dan selalu mengikuti perkembangan zaman, sehingga kehadirannya dalam pelayanan dapat memberitakan Yesus Kristus dalam tuntutan zaman dan pengetahuan jemaat yang berbeda-beda. Bukan hanya pengetahuan yang luas, tetapi seorang hamba Tuhan dipanggil untuk mengimbangi pengetahuannya dengan kehidupan moralitas yang baik (1 Tim 3: 1-13; 4;12). Sehingga mereka dapat menjadi teladan bagi semua orang .Menjalani panggilan Allah bagi pelayanan Tuhan dibutuhkan mental baja, yang dapat bertahan dalam semua penderitaan.
"Orang yang bersyukur akan bersyukur dalam segala sesuatu. Orang yang mengeluh akan mengeluh meskipun ia sesungguhnya tinggal di Sorga."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
PENGABARAN INJIL DI PULAU TIMOR - Oleh Rev. Gordon Dicker, B.A., B.D.
LAPORAN BUKU Rev. Gordon Dicker, B.A., B.D. PENGABARAN INJIL DI PULAU TIMOR Suatu studi mengenai Gereja Masehi Injili di Timor dal...
-
LAPORAN BUKU Rev. Gordon Dicker, B.A., B.D. PENGABARAN INJIL DI PULAU TIMOR Suatu studi mengenai Gereja Masehi Injili di Timor dal...
-
Tangan-Mulah yang membentuk dan membuat aku, tetapi kemudian Engkau berpaling dan hendak membinasakan aku (Ayub 10:8), Umat yang telah Kuben...
-
Visioner Karakteristik pemimpin paling penting yang membedakannya dengan non pemimpin adalah kejelasan tujuan yaitu menetapkan sebuah visi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar